5 Sifat Penghancur Tatanan Kehidupan Manusia

Berikut 5 Sifat Penghacur Tatanan Kehidupan Manusia yang Anda harus Ketahui :

 

1. Takabur (Sombong) – Penyakit Iblis

Kesombongan adalah dosa yang pertama kali dilakukan oleh makhluk Allah, sehingga karena kesombongan Iblis diusir dari surga oleh Allah.

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ (34)

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia Termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Baqarah[2]: 34). Orang yang sombong tidak ada masuk surga, berdasarkan hadits,

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

“Tidak akan masuk surga, orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari kesombongan.” (HR. Muslim dari Ibnu Mas’ud). Kesombongan akan menghalangi seseorang untuk tunduk kepada Allah semata, sehingga ketika kesombongan telah mengakar dalam dirinya maka ia akan mengkufuri Allah dan akan mengikuti hawa nafsunya.

2. Serakah – Penyakit Nabi Adam

Keserakahan telah membuat Nabi Adam dikeluarkan dari surga

وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ (35)

“Dan Kami berfirman: “Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu Termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Baqarah[2]: 35).

Tetapi karena keserakahan hingga akhirnya Nabi Adam beserta istrinya memakan buah pohon tersebut yang menyebabkan merekan dikeluarkan dari Sirga yang penuh dengan kenikmatan.

3. Iri/Dengki – Penyakit Qabil

Rasulullah mengabarkan bahwa dengki adalah penyekit turunan dari umat-umat terdahulu, sebagaimana sabdanya,

دَبَّ إِلَيْكُمْ دَاءُ الْأُمَمِ قَبْلَكُمْ الْحَسَدُ وَالْبَغْضَاءُ

“Telah menyebar diantara kalian penyakit orang-orang sebelum kalian yaitu dengki dan marah.” (HR. Ahmad dari Zubair bin Awwam)

Iblis yang telah diusir dari surga mengakui bahwa yang membuat mereka terusir adalah kedengkian mereka terhadap Adam. Iblis pernah mengatakan kepada nabi Nuh, “Jauhilah rasa dengki karenanyalah aku seperti ini.” Rasulullah telah memerintahkan umatnya untuk menghilangkan rasa dengki dari dalam dirinya, karena dengan dengki seseorang tidak akan merasa tenang karena ia akan selalu merasa bahwa yang ia miliki selalu kurang dari orang lain.

4. Amarah

Ketika sesorang merasa kenyamanan dirinya terusik ia akan berusaha menghilangkan gangguan yang mengusiknya, maka cara yang paling sering digunakan oleh seseorang adalah melampiaskan kemarahan kepada orang yang mengusiknya. Amarah adalah sebuah kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya, namun jika amarah tersebut tidak dapat ia kendalikan maka itu akan membawanya kelubang kekufuran. Rasulullah pernah menasehati sesorang yang meminta wasiat kepada beliau agar tidak mudah marah, sebayak tiga kali.

Rasulullah juga pernah mengatakan bahwa orang yang kuat bukanlah orang yang padai bergulat namun merekalah yang mampu menahan amarahnya. Allah juga menjanjikan kepada hamba-Nya yang mampu menahan amarah dengan surga

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (134)

“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali-Imran[3]: 134)

5. Syahwat

Di antara dua fitnah yang paling besar menimpah umat Islam adalah fitnah syahwat. Jika syahwat telah menguasai dirinya maka seseorang akan mudah terjerumus dalam lubang-lubang kekufuran karena syahwat telah menutupi hatinya. Karena syahwat Adam di kelurkan dari Surga, karena syahwat Qarun ditenggelamkan dalam bumi dan karena syahwat manusia menghalalkan segala cara untuk mendapatkan harta benda.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top