Sejarah Dan Demografi Masyarakat Di Kepulauan Togean

Sejarah Masyarakat Kepulauan Togean

Persoalan nama atau penamaan terhadap Kepulauan Togian ini, di satu sisi merupakan sebuah proses identifikasi yang mengambil dua bentuk, yaitu: sebagai dinamika individual yang bersifat unik berdasarkan karakteristik seseorang, serta sebagai bentuk manifestasi budaya yang bersifat kolektif. Dalam arti, proses identifikasi sangat ditentukan oleh relasi sosial seseorang dengan orang lain. Akan tetapi, relasi itu sendiri juga ditentukan oleh struktur, peran, norma sosial yang dipahami secara kolektif di dalam komunitas pada saat individu itu berada.

Dalam konteks yang berbeda, nama ‘Togean’ juga dapat ditarik ke dalam sebuah perdebatan sejarah.

Kata Togean adalah kata yang diberikan oleh penjajah Belanda untuk menyebut nama Kerajaan Lebo Kintanah Togo Eang, karena orang Belanda memang agak kesulitan membahasakan Togo Eang, yang kemudian disebut dalam dialek Belanda jadi ‘Togean’. Namun sebenarnya dalam sejarah tidak mengenal kata Togean melainkan Togo eang atau Kerajaan Lebo Kintanah Togo Eang ditinjau secara Etymology dalam bahasa daerah, berarti Kerajaan Lembah (daratan) tiga orang besar. Namun sejalan dengan perkembangan sejarah, Belanda lebih mempopulerkan nama Togean dari pada Lebo Kintanah Togo Eang.

Hal ini dapat ditelusuri dalam berbagai arsip administratif Pemerintah Belanda, seolah-olah sebutan resmi yang diakui oleh Belanda adalah Togean. Berdasarkan kajian dari istilah tersebut, pemerintah Belanda telah memberi kontribusi terhadap pengaburan sejarah. Karena kata Togean yang telah popular hingga saat ini, tidak lagi mencerminkan makna serta pengertian substansi yang jelas. Bahkan belakangan ini, terjadi lagi perdebatan perbedaan huruf “i” dan “e” (Togian atau Togean). Sekalipun kata Togean memiliki landasan bukti yang kuat, namun harus diakui perdebatan itu adalah perdebatan semu yang membenarkan pengaburan sejarah oleh Belanda dan tidak sedikitpun membantu untuk mengembalikan sejarah. Hendaknya yang diperdebatkan adalah pengembalian nama “Togo Eang” dari Togean.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top